Ainun menyampaikan, dalam surat edaran tersebut
juga disepakati ketentuan mengenai penggunaan nilai UN SMA/Sederajat
dalam SNMPTN ditentukan oleh panitia SNMPTN dan masing-masing PTN.
Perguruan tinggi, kata Ainun, memiliki otoritas akademik, kultur, dan
karakteristik sesuai dengan visi dan misinya. “Dalam menentukan
diversifikasi atau berbagai sifat yang harus ada pada calon mahasiswa
menjadi kewenangan atau otoritas masing-masing perguruan tinggi,”
katanya.
Ainun menyebutkan, butir lain dalam surat edaran
tersebut adalah panitia pusat dalam hal ini Pusat Penilaian Pendidikan,
menyerahkan hasil pengolahan UN kepada panitia SNMPTN selambat-lambatnya
pada tanggal 2 Mei 2015. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kemendikbud Furqon menyampaikan, PTN dapat memanfaatkan hasil UN di
antaranya untuk mengetahui peringkat siswa relatif pada tingkat sekolah
dan daerah, kompetensi siswa dalam memenuhi standar kompetensi lulusan
(SKL), dan peta sub kompetensi siswa untuk matrikulasi dan penentuan
program studi. “PTN juga dapat menggunakan indeks integritas untuk
memastikan integritas calon mahasiswa dan sekolahnya,” katanya.
Manfaat lainnya, kata Furqon, adalah untuk
afirmasi daerah terluar, terdepan, tertinggal (3T) dengan lebih
terstruktur dan meningkatkan keadilan, akuntabilitas, dan
transparansi. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab,
selaku Ketua Panitia SNMPTN 2015 menyampaikan, sesuai undang-undang yang
berlaku bahwa hasil penilaian jenjang sebelumnya bisa dimanfaatkan
untuk dasar seleksi pada jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
kata dia, konsisten dengan di jenjang SD, SMP, dan SMA maka hasil UN ini
dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan seleksi masuk PTN. “Semua
rektor sepakat mempertimbangkan (hasil UN sebagai pertimbangan SNMPTN),”
katanya.
Rochmat menyampaikan, pihaknya juga merasa
terbantu dengan data detil setiap mata pelajaran. Dia mencontohkan,
untuk jurusan kedokteran misalnya, dapat mempertimbangkan nilai pada
mata pelajaran Biologi dan Kimia. “Angka yang tinggi di kedua mata
pelajaran tersebut dapat pertimbangan lebih dibandingkan mata pelajaran
Fisika dan Matematika,” katanya. Rochmat mengatakan, hal tersebut
berlaku juga sebaliknya untuk penerimaan pada jurusan bidang teknik.
“Nilai pada mata pelajaran Fisika dan Matematika mempunyai bobot yang
lebih tinggi dibandingkan mata pelajaran Biologi dan Kimia. Kita
apresiasi hasil UN ini untuk bisa dimanfaatkan secara optimal,”
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan